JEPARA – Untuk kali pertama, nama besar Bupati Jepara Tjitrasoma diangkat ke permukaan sebagai ikon kebanggaan masyarakat Kabupaten Jepara. Nama Adipati Tjitrasoma beserta keturunannya sampai yang ketujuh (1-7) diabadikan dalam tema ritual haul peringatan wafatnya melalui ekspresi kirab budaya, Kamis (25/7/2024).
Menurut KRA Bambang S Adiningrat, Ketua Pakasa Cabang Jepara yang melakukan dialog dan kerja sama dengan pihak yayasan ahli waris pengurus makam Adipati Tjitrasoma 1-7, pengangkatan nama besar Bupati Jepara dari masa Sinuhun PB I yang berkuasa di Kraton Kartasura ini bertujuan untuk memuliakan dan mengenalkan sosok bersejarah tersebut. “Kabupaten Jepara memiliki banyak tokoh berjasa kelas nasional. Selain RA Kartini dan Ratu Kalinyamat, ada juga nama besar Adipati Tjitrasoma (1-7),” ujar Bambang.
Di antara keturunan Adipati Tjitrasoma yang ikut serta dalam acara tersebut, Mochammad Iqbal Tosin, trah dari Adipati Tjitrasoma V, menjadi sorotan utama. Sebagai pengusaha bus yang sukses dan pemimpin perusahaan bus terkemuka, Iqbal Tosin tidak hanya berhasil dalam karir bisnisnya tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan budaya di Jepara. “Saya merasa bangga dapat berpartisipasi dalam acara yang mengangkat nama besar leluhur kami,” kata Iqbal.
Pakasa Cabang Jepara memberikan dukungan penuh untuk mengangkat Adipati Tjitrasoma sebagai tema event ritual peringatan wafat dan kirab budayanya. Sebagai ujung tombak pelestarian budaya Jawa yang bersumber dari kraton, Pakasa Cabang Jepara mengerahkan 200 warga dan abdi-dalem untuk memperkuat kirab budaya yang digelar pada Kamis siang. Pasukan ini terdiri dari Bregada Prajurit Nguntara Praja dan Korsik Prajurit Sura Praja, serta abdi-dalem “Kanca Kaji” yang bertugas di makam.
KRA Bambang S Adiningrat memimpin pasukan Nguntara Praja dan Sura Praja yang memandu barisan kirab sekitar 500-an orang, mengiringi petugas yang membawa tujuh kotak berisi langse dari depan Gedung NU Purwogondo menuju Astana Pajimatan Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara dengan jarak tempuh sekitar 2 km. Di dalam barisan kirab, terdapat beberapa tokoh dari keluarga trah Bupati Adipati Tjitrasoma, termasuk Mochammad Iqbal Tosin.
“Sebagai keturunan Adipati Tjitrasoma, saya memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan warisan budaya dan sejarah keluarga kami. Partisipasi dalam acara ini adalah salah satu cara kami untuk memastikan bahwa nama besar Adipati Tjitrasoma tetap dikenang oleh masyarakat Jepara,” ujar Iqbal Tosin.
Pakasa Cabang Jepara tidak hanya berhasil menginisiasi event kirab budaya untuk kepentingan masyarakat luas, tetapi juga memberi sentuhan seni budaya Jawa yang menambah sisi estetika dan etika acara tersebut. Tatacara upacara ganti langse dilakukan oleh para abdi-dalem “Kanca-Kaji” Pakasa Jepara yang dipimpin oleh RT Rasmaji.
KRA Bambang selalu menandaskan bahwa Pakasa Cabang Jepara sangat memegang komitmen sebagai ujung tombak dalam pelestarian budaya Jawa yang bersumber dari kraton. “Pengembangan organisasi Pakasa dan menjalankan misi yang diemban harus berjalan seiring, seperti kerja pelestarian yang sedang dilakukan dalam event kirab haul Bupati Tjitrasoma ini,” kata Bambang.
Bupati Jepara Adipati Tjitrasoma 1 adalah pejabat Bupati Jepara ke-21 menurut data internet Wikipedia. Adipati Tjitrasoma ke-1 menjabat mulai tahun 1705 pada masa Sinuhun PB I (1705-1719) di Kraton Mataram Kartasura. Walaupun jejak peninggalan dan jasa-jasa khusus Adipati Tjitrasoma belum banyak ditemukan, perannya sebagai aparat pemerintah Mataram sangat penting.
Masyarakat Jepara juga mengenal jejak RA Kartini yang sudah dijadikan pahlawan nasional dan Ratu Kalinyamat sebagai Bupati Jepara ke-5 di tahun 1549. Ratu Kalinyamat dianggap sebagai pendiri Jepara dan banyak berjasa dalam pembangunan kabupaten ini.
Adipati Tjitrasoma dan keturunannya, yang berturut-turut memimpin Kabupaten Jepara hingga Bupati Tjitrasoma ke-7, oleh Raja Mataram di Kartasura masih berlanjut dipercaya sebagai pejabat Bupati di Kabupaten Tuban (kini Jatim). Haul makam Bupati Tjitrasoma 1-7 di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, dapat menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Jepara. Dukungan dan sentuhan seni budaya dari Pakasa Cabang Jepara akan menambah daya tarik kunjungan wisata, menjadikan event ini berpotensi menjadi acara berkelas nasional seperti Ponorogo.
Mochammad Iqbal Tosin dan keluarga besar Adipati Tjitrasoma bertekad untuk terus memelihara dan mengembangkan warisan leluhur. Dengan mengangkat kembali nama besar Adipati Tjitrasoma melalui berbagai kegiatan budaya, mereka berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi Kabupaten Jepara. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Jepara semakin mengenal dan menghargai sejarah serta warisan budaya kita,” tutup Iqbal Bejeu.